Minggu, 13 September 2009

Hendarman panen kecaman gara-gara godzilla

Kontroversi “cicak vs buaya” belum sepenuhnya mereda, tapi Jaksa Agung Hendarman Supandji justru menambah kontroversi baru dengan menyebut Godzilla. Maksud Jaksa Agung bila polisi digabung jaksa dalam menangani skandal Bank Century, maka akan sekuat Godzilla. Analog ini diduga diberikan untuk mengecilkan lembaga KPK yang sebelumnya dianggap sebagai “cicak”. Karena itu Hendarman pun dinilai tidak sensitif karena telah mengeluarkan pernyataan Godzilla tersebut.

“Kita hanya bisa menduga-duga apa maksud perkataannya itu. Tapi apa pun konteksnya, itu menunjukkan betapa tidak sensitifnya dia (Hendarman) dengan perkembangan yang ada,” kata pengamat hukum UGM Zainal Arifin Mukhtar saat dihubungi Sabtu (12/9).

Menurut Zainal, dalam suasana perang antara “cicak” melawan “buaya” masih belum mereda, tidak seharusnya Hendarman mengeluarkan pernyatan semacam itu. Sebab itu hanya akan menambah runcing kontroversi yang sudah berlangsung akibat pernyataan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duaji tentang “cicak vs buaya”.

Jika konteks perkataan itu untuk meneguhkan kerja sama antara dua lembaga penegak hukum dalam menangani korupsi, yakni Kejagung dan Kepolisian, dia menilai pernyataan itu tidak jadi masalah. Namun urusan akan lain jika yang dimaksud adalah Kejagung dan Kepolisian bersatu melawan “cicak” alias KPK.

“Mereka kan tidak sedang berlomba-lomba. Sebagai lembaga penegak hukum mereka harus bekerja sama. Jika memang konteksnya seperti itu (melawan KPK) maka itu kebodohan luar biasa. Orang ini (Hendarman) tidak pantas lagi bicara sebagai Kejagung,” kata Zainal.

Dan menilik dari kontroversi akibat perkataan Susno, bukan tidak mungkin asumsi publik akan mengarah ke pemahaman semacam itu. Karena itulah Zainal menilai Hendarman sangat tidak sensitif. Seperti diberitakan koran ini Hendarman mengeluarkan pernyataan soal Godzilla itu berkaitan dengan kasus dugaan pencucian uang terkait Bank Century. Hendarman mengatakan Kejagung akan bekerja sama dengan Mabes Polri menuntaskan kasus tersebut.

“Jadi kalau kepolisian bertindak sendiri-sendiri itu kan namanya buaya. Nah kalau sudah bersama-sama dengan jaksa sudah bukan buaya lagi tapi Godzilla,” kata Hendarman kemarin.

Dalam wikipedia disebutkan, Godzilla adalah sebuah monster fiksi dalam film Jepang yang telah menjadi ikon terkenal. Makhluk ini menyerupai reptil raksasa yang berukuran jauh lebih besar dibanding buaya. Selain bentuknya yang mengerikan, makhluk ini juga sering digambarkan memiliki kesukaan merusak. Karena, dengan sinis, peneliti Indonesian Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho membenarkan perumpamaan Jaksa Agung itu. Istilah Godzilla dinilai tepat sebab Godzilla merupakan monster yang tidak disukai, sulit diatur, dan suka merusak.

“Iya, tepat. Godzilla itu kan tipikal binatang yang paling tidak disukai di kalangan binatang sendiri. Dia sulit diatur dan suka merusak. Dia bisa memakan apa pun. Simbol-simbol yang dia (Hendarman) gunakan sebenarnya negatif,” katanya.

Perumpamaan yang dibuat Hendarman itu, kata Emerson, justru memperteguh pandangan negatif publik terhadap Kejagung.

Selain itu pernyataan Hendarman itu juga dia nilai kekanak-kanakan. “Sebab hanya anak-anak saja yang punya imaji soal Godzilla. Mungkin dia terlalu banyak nonton TV,” ucapnya. Yang aneh, menurut Emerson, polisi saja tidak mengakui dirinya sebagai buaya, tapi Hendarman justru mengklaim sebagai Godzilla. Hal ini menunjukkan betapa tidak sukanya dia terhadap KPK.

“Ini bentuk ketidaksukaan dia terhadap KPK, upaya untuk melawan KPK. Cicak lawan buaya kan Kepolisian lawan KPK. Kalau dia menyebut bukan lagi buaya tapi Godzilla, berarti yang dilawan KPK,” kata Emerson.

Apapun, menurut Emerson, tidaklah patut seorang Jaksa Agung mengeluarkan pernyataan semacam itu. Pernyataan itu justru akan menjadi bumerang bagi Kejagung dan memperburuk citranya yang sudah tidak baik. (Dikutip dari Duta Masyarakat, tanggal 13 September 2009).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SELAMAT DATANG DI BLOG INI !!!

Ass. Wr. Wb.

Selamat datang di blog saya ini, blog ini kupersembahkan untuk menampung dan mempublikasikan hal-hal yang berhubungan dengan usaha melawan KORUPSI - penyakit kronis yang membawa kesengsaraan bangsa dan negara kita ini.

Wassalam


Ahmad Mustofa